PENGANGGURAN DAN INFLASI

Pengangguran Dan Inflasi




Pengangguran menurut suparmoko (2007) Pengangguran adalah ketidakmampuan Angkatan kerja untuk memperoleh pekerjaan sesuai dengan yang mereka butuhkan atau yang mereka inginkan. Jadi dapat disimpulkan pengangguran adalah suatu kondisi dimana seseorang yang sudah tergolong Angkatan kerja belum mendapatkkan pekerjaan dan berusaha mencari pekerjaan.


Inflasi menurut Sukirno (2006) Inflasi tarikan permintaan, yaitu inflasi ini biasanya terjadi pada masa perekonomian berkembang dengan pesat. Kesempatan kerja yang tinggi menciptakan tingkat pendapat yang tinggi dan selanjutnya menimbulkan pengeluaran yang melebihi kemampuan ekonomi mengeluarkan barang dan jasa. Sedangkan inflasi desakan biaya, yaitu inflasi yang berlaku pada masa perekonomian berkembang dengan pesat dan tingkat pengangguran sangat rendah 


JENIS-JENIS PENGANGGURAN

1.    Berdasarkan Faktor Penyebabnya

Berdasarkan factor penyebabnya, pengangguran dibagi beberapa jenis  yaitu:

 

1.      Pengangguran musiman: pengangguran yang terjadi akibat pergantian atau perubahan musim

2.      Pengangguran siklis : pengangguran yang terjadi akibat krisis ekonomi sehingga terjadi pemutusan hubungan kerja.

3.      Pengangguran de asioner : pengangguran yang terjadi akibat jumlah tenaga kerja lebih tinggi dari lowongan yang terasedia.

4.      Pengangguran voluntary : pengangguran yang terjadi akibat orang memilih tidak bekerja padahal masih mampu bekerja.

5.      Pengangguran structural : pengangguran yang terjadi akibat perubahan struktur ekonomi suatu negara.

6.      Pengangguran teknologi : pengangguran yang terjadi akibat kemajuan teknologi sehingga tenaga manusia diganti dengan tenaga  mesin.

Pengangguran friksioner : pengangguran terjadi akibat perbedaan permintaan tenaga kerja dengan penawaran yang tersedia.


2. Berdasarkan Lama Waktu Bekerja

Pengangguran juga bisa dibagi berdasarkan lama waktu bekerja, yakni:

 

a)     Pengangguran Terbuka (Open Unemployment)

Pengangguran terbuka ialah situasi di mana orang sama sekali tidak bekerja dan berusaha mencari pekerjaan. Pengangguran terbuka bisa disebabkan oleh ketidaktersediaan lapangan kerja, ketidakcocokan antara kesempatan kerja dan latar belakang Pendidikan, dan tidak mau bekerja. Untuk menghitung tingkat pengangguran terbuka, dapat dilakukan dengan rumus:

rumus menghitung tingkat penggangguran terbuka

b).Setengah Menganggur (underployment)

Setengah Menganggur ialah situasi di mana orang bekerja tetapi tenaganya kurang termanfaatka diukur dari curahan jam kerja, produktivitas kerja, dan penghasilan yang diperoleh. Sebagai contoh orang yang bekerja sebagai tenaga kerja lepas (freelance0 dimana tidak ada kepastian mengerjakan pada wantu tertentu.

Untuk menghitung besar tingkat setengah menganggur dapat dilakukan dengan rumus:

rumus menghitung besar tingkat setengah mengganggur

 c). pengangguran terselubung (Disquised unemployment)

pengangguran terselubung  terjadi karena tenaga kerja tidak bekerja secara optimal. Kondis ini disebabkan adanya ketidaksesuain antara pekerjaan dengan bakat dan kemampuan dari tenaga kerja. Dampak ketidak cocokan ini tentu akan berpengaruh pada produktivitas kerja dan penghasilan yang rendah. Sebagai contoh seorang lulusan D-3 keperawatan bekerja sebagai sekretaris pada suatu perusahaan. Dia tidak bisa menjalankan fungsi kesektariatan dengan baik sehingga menghambat proses kerja yang ada.

Tingkat Pengangguran

Tingat pengangguran ialah perbandingan antara jumlah penganggur dan jumlah Angkatan kerja dalam kurun wantu tertentu yang dinyatakan dalam bentuk persentase. Apanila peningkatan jumlah Angkatan kerja di suatu negara tidak diimbangi dengan peningkatan daya serap lapangan kerja, tingkat pengangguran di negara tersebut tergolong tinggi. Sebaliknya apabila peningkatan jumlah Angkatan kerja diimbangi dengan peningkatan daya  serap lapangan kerja, tingkat pengangguran di negara tersebut tergolong rendah.

Cara Mengatasi Pengangguran

Pengangguran tidak hanya hanya jadi masalah bagi orang yang bersangkutan, tapi juga bagi negara dan pemerintah. Untuk itu, penting bagi pemerintah agar membuat kebijakan yang bisa mengurangi angka pengangguran. Misalnya saja kebijakan seperti:

1.    .Perluasan kesempatan kerja melalui perluasan produksi, peningkatan investasi, penyediaan prasarana sik, peningkatan ekspor, dan penggalakkan program padat karya (melibatkan banyak tenaga kerja dalam melakukan suatu proses produksi).

2.    Mengurangi urbanisasi guna mencegah pengangguran di kota besar.

3.   Pengguna teknologi  yang tepat yang disesuaikan dengan teknologi yang sifatnya padat karya.

4.   Memperbaiki mutu Pendidikan yang menciptakan keseimbangan antara dunia kerja dan dunia Pendidikan.

5.    Pengendalian laju pertumbuhan penduduk melalui program keluarga berencana (KB).

6.    Penyediaan informasi tentang kebutuhan tenaga kerja melalui kerja sama dengan perusahaan dan kampus dalam melaksanakan kegiatan job fair dan magang. 


       Referensi:  63065-ID-pengaruh-pengangguran-dan-inflasi-terhad.pdf (neliti.com) 

                         https://www.com/id/mapel/ekonomi/pengangguran/






 





Komentar

Postingan populer dari blog ini

PERILAKU KONSUMEN, PRODUSEN, DAN EFISIENSI PASAR